Hal ini pernah dirasakan oleh Jorge Lorenzo pembalap asal Spanyol yang juga sudah pensiun.
Mereka pernah tergabung bersama Fiat Yamaha di musim 2008 hingga 2010. Dan drama sering terjadi diantara mereka berdua.
Salah satu yang paling menyita perhatian adalah ketika tembok pembatas didirikan untuk memisahkan mereka, walaupun satu garasi.
Rossi menganggap Lorenzo sebagai ancaman terbesar baginya. Bahkan ketika Lorenzo ingin belajar banyak darinya malah ditolak secara mentah-mentah.
Lorenzo akhirnya memutuskan untuk menjadikan Rossi sebagai musuh bebuyutan. Dia berusaha sekeras mungkin hingga mampu podium di seri perdana.
Bahkan, untuk seri ketiga yang bergulir di Portugal membuat Lorenzo meraih kemenangan perdananya.
Bukan hanya itu saja, sebagai rookie Lorenzo bisa dibilang sangat baik. Ya, dia menempati peringkat empat dan Rossi adalah juara dunianya.
Melihat hal itu, Rossi pun mengaku sangat bahagia, tapi di lain sisi ada juga yang membuat dia sangat marah. Itu adalah duel buruk pernah dilakoninya bersama Lorenzo di seri Catalunya 2009.
“Duel paling buruk? Itu terjadi pada 2009 di Barcelona,” ujar Rossi dilansir dari AS.
“Dalam tim, mulai ada beberapa masalah. Di satu sisi, itu sebuah kegembiraan besar karena saya menang. Di sisi lain, saya merasa marah,” ia mengimbuhkan.
Tidak hanya sampai disitu, akhirnya Rossi dengan perasaan marah mengungkapkan atas bergabungnya Lorenzo di Yamaha kala itu.
Dia berharap menjadi satu-satunya pembalap yang kuat, dan untuk rekannya harus berada di bawahnya. Tapi, Yamaha malah merekrut pembalap berbakat seperti Lorenzo.
“Pada 2008, Yamaha memutuskan menurunkan dua pebalap top. Saya marah dengan Yamaha kemudian berkata kepada diri sendiri, ‘Saya datang ke sini, saya menang setelah 20 tahun, saya pantas mendapat rekan yang kemampuannya lebih di bawah saya’,” Rossi mengenang.
“Tapi tidak, mereka malah mengeksekusi rencananya seperti itu. Ini membuat saya pindah ke Ducati dan ganti motor karena dengan Lorenzo, semua jadi rumit,” ia menambahkan.
“Tapi tidak, mereka malah mengeksekusi rencananya seperti itu. Ini membuat saya pindah ke Ducati dan ganti motor karena dengan Lorenzo, semua jadi rumit,” ia menambahkan.
Rossi pun pada akhirnya mengakui jika bertarung dengan Lorenzo adalah harus menerapkan mental rivalitas yang kuat.
“Dengan Lorenzo, sulit untuk tidak bertarung. Tensi rivalitas kami sangat tinggi,” lanjutnya.
Setelah sama-sama gantung helm, Rossi dan Lorenzo kini kembali berhubungan baik. Pebalap berusia 42 tahun itu bahkan mengundangnya dalam balapan tahunan di ranch miliknya.
Setelah sama-sama gantung helm, Rossi dan Lorenzo kini kembali berhubungan baik. Pebalap berusia 42 tahun itu bahkan mengundangnya dalam balapan tahunan di ranch miliknya.
Source : www.ligaolahraga.com